Teknik Fotografi - Tertarik belajar tentang fotografi makanan atau yang sering disebut dengan food photography? Maka artikel tentang beberapa tips pengenalan food photography ini tepat untuk dibaca. Anda mungkin sering pergi ke toko buku dan menemukan banyak sekali buku-buku resep makanan, wisata kuliner yang berisi banyak sekali foto-foto makanan yang bisa membuat Anda meneteskan air liur, dan penasaran bagaimana rasa makanan tersebut.

Food Photography
Warna-warni sayuran yang diselimuti oleh saus dan disajikan diatas piring putih bersih dengan tatanan meja yang begitu indah. Pemandangan tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda penikmat dan pelaku fotografi. Terkadang dalam buku-buku tersebut terasa bahwa fokus yang disajikan bukan masalah resep makanan atau tempat kuliner tersebut, tetapi makanan-makanan itulah yang menjadi pemeran utama.

Tetapi bagaimana Anda bisa memotret makanan tersebut dengan indah?

  1. Pencahayaan atau lighting - Perlakukan makanan yang akan dipotret layaknya Anda memotret seorang model yang begitu menawan dan pastikan subyek mendapatkan cahaya yang cukup terang. Banyak sekali foto-foto makanan dalam food photography yang tidak layak ditemui baik di media cetak maupun internet disebabkan oleh kurangnya cahaya pada saat pemotretan. Salah satu tempat terbaik untuk melakukan food photography adalah di dekat jendela dengan cahaya matahari alaminya. Flash yang dipantulkan ke langit-langit mungkin bisa mendukung dan memberikan cahaya yang lebih seimbang dengan meminimalkan bayangan yang sedikit kuat. Memotret dengan cahaya matahari akan membuat makanan akan tampak lebih natural. 
  2. Proporsi - Jangan hanya memperhatikan pengaturan tata letak makanan yang disajikan, tetapi juga konteks dimana makanan itu disajikan termasuk piring atau mangkuk dan juga pengaturan disekitar meja. Jangan mengacaukan foto dengan memotret meja secara penuh dalam frame, tetapi pertimbangkan juga memasukkan Satu atau Dua elemen tambahan seperti gelas, garpu, bunga, atau serbet. Unsur atau elemen ini bisa Anda tempatkan di bagian depan atau belakan g tetapi bukan sebagai fokus utama. 
  3. Jangan memotret terlalu lama - Makanan cenderung tidak bisa lama tampak menggiurkan, maka persiapkan dengan baik perangkat fotografi Anda sebelum pemotretan, Anda dituntut untuk mampu memotret sesegera mungkin setelah makanan dimasak, jika terlalu lama maka makanan tersebut akan meleleh, terlihat layu dan telah berubah warna. Hal ini berarti persiapan mutlak diperlukan. Ketahui apa yang Anda inginkan sebelum makanan sudah dimasak. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah sebelum makanan keluar dari dapur, Anda sudah mengatur semua properti dengan proporsi yang diinginkan serta ambillah beberapa gambar hanya dengan piring kosong atau sample untuk medapatkan exposure yang pas. Anda tinggal menggantikan makanan sample tersebut ketika makanan sebenarnya telah siap untuk dipotret. 
  4. Berikan style makanan - Bagaimana makanan diatur dalam piring merupakan hal yang penting. Berikan perhatian lebih pada keseimbangan makanan ketika pemotretan (warna, bentuk, dll) dan berikan sedikit ruang kosong pada frame (rule-of-third). Salah satu cara yang manjur untuk belajar hal ini adalah melihat hasil karya fotografer profesional. 
  5. Berikan tambahan jika perlu - Salah satu tip yang bisa dilakukan adalah jangan ragu untuk memberikan tambahan sentuhan yang menurut Anda perlu, seperti mengoleskan minyak sayur dengan menggunakan tangan Anda pada permukaan makanan agar tampak lebih mengkilat pada foto Anda.
  6. Gunakan angle rendah - Sebuah kesalahan yang biasa dilakukan oleh fotografer pemulah adalah memotret dari bagian atas piring tersebut. Mungkin hal tersebut berlaku pada beberapa kondisi, namun pada kebanyakan kasus Anda akan mendapatkan hasil foto yang maksimal dengan memotretnya dari angle rendah, hampir sama dengan level pandangan piring berada. 
  7. Makro - Benar-benar memfokuskan pada salah satu bagian penyajian makanan bisa menjadi cara efektif untuk menonjolkan elemen-elemen yang berbeda. 
  8. Uap - Memotret makanan dengan uap yang berasal dari makanan bisa menimbulkan kesan bahwa makanan tersebut menang dimasak dengan baik, namun hal ini sulit untuk didapatkan secara alami. Beberapa food-stylist untuk food photography berbagi cerita bahwa biasanya mereka sengaja menambahkan uap, dengan menempatkan kapas air yang dipanaskan dan ditempatkan di balik makanan. Tips ini bisa dikatakan akan sedikit rumit, tetapi itu trik yang menarik bukan? 
Selamat mencoba!

Sumber: http://www.infotografi.com
Read More..


Candid Photo
Read More..










Bogor Culture Festival [Cap GO Meh]
Read More..
Read More..


Human Expression 2
Read More..

Memotret Landscape Saat Sunset

Posted by AP Muldiyanto under

Belajar Fotografi - Kualitas cahaya saat matahari tenggelam atau Sunset bisa menjadi saat-saat yang berharga bagi para fotografer landscape. Tidak hanya warna langit yang begitu menarik, tetapi juga sudut rendah matahari bisa memberikan tekstur pada landscape. Sunset memang menawarkan potensi atau peluang foto landscape yang hebat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri yang harus Sobat atasi guna memaksimalkan potensi-potensi foto hebat yang ada. Berikut ini beberapa tips serta pendekatan yang bisa dilakukan saat memotret sunset.

 

Pengaturan Kamera

Pertanyaan yang pasti terlintas adalah: "Pengaturan seperti apa yang bisa saya gunakan saat memotret sunset?". Memotret saat sunset sebetulnya tidak berbeda dengan pemotretan landscape lainnya, berikut ini bisa dijadikan acuan awal yang bagus:
  • Mode Pemotretan: Manual
  • ISO: 100
  • Aperture: f/11 (Depth of Field luas, tanpa menurunkan kualitas gambar)
  • Shutter Speed: Sesuaikan dengan kondisi langit yang terekam dalam gambar (percepat jika tampak terlalu terang, dan perlambat jika langit terlalu gelap).
  • White balance: Daylight/Sunny jika Sobat memotret menggunakan JPEG
Hal yang perlu diingat bahwa pengaturan kamera bukan sebuah parameter yang menjamin keberhasilan foto sunset kalian, berikut ini adalah beberapa hal yang juga perlu dipertimbangkan:

Exposure

Hal yang menarik dari Sunset adalah langit cerah bewarna merah, pink serta oranye, dan tidak sedikit Sobat InFotografi yang tergoda untuk menjadikan langit sebagai Focal Point atau Point of Interest, Sobat meng-ekspose langit, dan menjadikan elemen-elemen lainnya menjadi semacam siluet. Jika foto tersebut memiliki komposisi yang bagus sih tidak masalah, tetapi jika tidak maka penikmat foto kalian tidak memiliki hal lain selain langit untuk dilihat, jadi mereka secara cepat kehilangan ketertarikan terhadap fofo-fofo sunset kalian.
Salah satu kelebihan sunset adalah cahaya bewarna keemasan yang menerangi area didepan kalian dengan bayangan-bayangan yang panjang. Memotret langit serta area tersebut bisa membuat foto-foto landscape kalian lebih menarik. Tetapi Sobat akan menemui tantangan: Ketika matahari rendah, langit akan bewarna cerah tetapi tidak pada area tanah di depan kalian. Perbedaan tingkat kecerahan ini bisa menimbulkan masalah terhadap foto kalian. Jika perbedaan terlalu jauh, maka sobat akan kehilangan detail langit atau bayangan di tanah
Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut:
  1. Gunakan filter Graduated Natural Density (GND).
  2. Ambil beberapa gambar (satu gambar mengekspose langit, dan satu mengekspose bagian tanah), gabungkan Dua foto tersebut menggunkaan perangkat lunak editing gambar.
Kedua cara diatas memiliki kesulitan tersendiri diantaranya adalah: timbulnya flare dari penggunaan filter atau ada gambar tidak benar-benar identik saat pengambilan dua gambar (biasanya diakibatkan karena adanya gerakan).

Komposisi

Saat memotret sunset tentu Sobat ingin juga menyertakan matahari di dalam frame dong. Jika posisi matahari masih relatif tinggi, maka eksposure yang pas cukup sulit untuk didapatkan. Sobat bisa menunggu sampai matahari masuk ke horizon, sehingga Sobat akan lebih mudah mendapatkan exposure.
Pilihan lainnya adalah jangan menyertakan matahari dalam frame foto kalian. memang Sobat akan kehilangan "drama" dari matahari itu sendiri, tetapi Sobat masih bisa mendapatkan nuansa waktu atau senja, tanpa kesulitan untuk mendapatkan exposure yang pas.

Jangan berkemas ketika matahari telah tenggelam

Banyak sekali fotografer landscape yang bergegas pulang ketika matahari sudah tidak tampak lagi, coba tunggu sekitar 10 menit. Cermati awan-awan yang ada dilangit akan berganti warna dengan disertai berkas-berkas cahaya matahari, scene ini tentu masih menawarkan foto-foto yang menarik bukan?. Sobat akan membutuhkan tripod karena shutter speed yang Sobat dapatkan tidak secepat di awal.

Cobalah memotret Sunrise

Apa yang kami tuliskan diatas, bisa berlaku juga loh pada pemotretan sunrise, tentu bangun lebih pagi bisa menjadi tantangan tambahan ketika memotret sunrise :)

Sumber: http://www.infotografi.com
Read More..

JPEG vs RAW

Posted by AP Muldiyanto under

Teknik Fotografi - Kamera pada saat pengambilan foto, akan mengirimkan informasi dari sensor gambar melalui prosesor ke memori card. Pengaturan Image Quality merupakan kontrol terhadap bagaimana data gambar yang berasal dari sensor diproses sebelum sampai ke memory card. Sobat bisa memilih untuk mendapatkan gambar dengan kualitas terbaik, atau resolusi rendah agar lebih banyak foto yang muat di memory card. Mana yang Sobat pilih? Pilihan ada pada kalian, tetapi alangkah baiknya jika kita mengerti pilihan-pilihan yang disediakan oleh kamera agar bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan kita.
 Photo: JSB Photographs

 

RAW dan JPEG

Ada dua format file yang digunakan oleh kamera digital sebagai penyimpanan: RAW dan JPEG. RAW seperti penamaannya merupakan file yang belum terproses (mentah) dan berisi semua data orisinil yang direkam oleh sensor kamera. RAW digunakan ketika kita membutuhkan kualitas gambar maksimal serta keleluasaan saat post processing. File RAW berukuran besar, dan ini berarti jumlah maksimal file di memory card akan berkurang serta kecepatan pengambilan gambar akan semakin lama. Memotret menggunakan file JPEG memiliki beberapa keuntungan, dan ini sering digunakan oleh fotografer pemula. Gambar atau foto yang disimpan dalam bentuk JPEG memiliki waktu pemrosesan yang lebih cepat dibandingkan RAW, dan memerlukan ruang memory yang lebih kecil, tetapi kualitas gambar lebih rendah dari RAW. JPEG merupakan kependekan dari Joint Photographic Experts Group.

 Kualitas Gambar dan Kapasita Memory Card

Kamera yang beredar di pasaran sekarang ini kebanyakan telah memungkinkan kita untuk memilih RAW + JPEG, satu file JPEG untuk review dan Satu file RAW yang bisa digunakan untuk post-processing.

JPEG: Image Compression

Menggunakan file JPEG memerlukan pertimbangan pada kualitas dan ukuran gambar. Menggunakan JPEG memiliki konsekuensi hilangnya informasi gambar pada saat kompresi. Semakin banyak file JPEG terkompres maka semakin banyak juga kehilangan informasi, dan ini berarti kualitas gambar akan berkurang. Sobat bisa mengatur tingkat kompresi ketika memotret menggunakan JPEG. Kamera kebanyakan memiliki Tiga pilihan: kompresi minimal, medium dan maksimal. Jika Sobat memilih minimal, maka Sobat akan tetap mengurangi ukuran file tetapi sedikit kehilangan informasi gambar, kualitas terbaik dari JPEG hampir tidak bisa dibedakan dengan file RAW. Pengaturan inilah yang menjadi favorit kebanyakan fotografer.

ketika Sobat mengkompresi gambar lebih jauh lagi, maka Sobat akan semakin kehilangan informasi gambar, dan tentu kualitas gambar akan semakin menurun. Dampak yang biasa terlihat adalah munculnya blok dan noise.

Masalah kualitas gambar JPEG biasanya tidak terlihat pada gambar yang dicetak kecil, tetapi jika Sobat melakukan cropping  dan diperbesar atau mencetaknya ukuran lebih besar dari A4 maka akan mudah menemui masalah yang ditimbulkan oleh kompresi tersebut.

 Ukuran Gambar/Foto
Seperti halnya memotret menggunakan resolusi maksimal, Sobat juga bisa mengatur kamera agar menghasilkan foto dengan resolusi rendah. Biasanya foto resolusi rendah dipergunakan untuk keperluan website. Pengaturan terendah biasanya pada kisaran Dua sampai Empat megapixels.
JPEG Compression
Kompresi JPEG pada tiap merk kamera dilambangkan berbeda seperti terlihat pada gambar diatas. Tetapi yang perlu diingat adalah: Pilih kompresi minimal untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus, dan kompresi maksimal ketika Sobat ingin memaksimalkan ruang pada memory card.
Read More..

A girl among the trees
Read More..
Read More..





Human Expression
Read More..











The Top of Mount Bromo, Indonesia

Read More..






Sunrise at the top of Mount Bromo
Read More..

My Instagram