Foto-foto
yang dihasilkan fotografer profesional biasanya sangat tajam. Ketajaman
foto tidak didapatkan dengan cara mudah, anda perlu mempelajari teknik
memotret yang baik.
Teknik Fotografi - Mungkin
bagi anda yang baru menekuni bidang fotografi terbesit pertanyaan
bagaimana menghasilkan hasil foto yang tajam tanpa bantuan software?
Tingkatan
ketajaman foto ada yang disebut ketajaman 'runcing'. Ketajaman runcing
pada dasarnya merupakan kejernihan mutlak terbaik yang dapat dimiliki
oleh gambar anda.
Jadi
bagaimana cara anda mengambil foto yang tajam runcing?
Ada beberapa hal
yang dapat membantu anda menghasilkan gambar setajam mungkin.
Selain
software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir
foto, beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan
untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod,
stabiliser (lensa ataupun kamera).
Berikut ini beberapa tips agar foto yang anda hasilkan lebih tajam:
Memegang kamera dengan baik
Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto), so peganglang kamera dengan stabil.
Shutter Speed
Jika
anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam.
Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : "gunakan
shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda".
Begini penjabarannya:
- Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
- Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
- Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat
Aperture
Aperture
berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda).
Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan
menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin
besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto
secara keseluruhan justru berkurang.
Maka
lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal
f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih
aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang
lebih cepat.
ISO
Menambah
ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih
aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan,
perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk
memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800),
bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.
Fokus
Jangan
hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat
menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah
dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret
obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut
paling tajam. Auto fokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan
fokus disamping obyek yang anda inginkan.
Lensa
Jika
anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa
anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan
ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai
paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya,
jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara
kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan
kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal
f/2.8).
Sweet Spot Lensa
Lensa
memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture
tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet
spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan
aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di
f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu,
foto anda akan tajam setajam silet.
Tripod
Tripod
memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda 'sudi' membawanya,
anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin
menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.