Pengaturan Kamera
Pertanyaan yang pasti terlintas adalah: "Pengaturan
seperti apa yang bisa saya gunakan saat memotret sunset?". Memotret
saat sunset sebetulnya tidak berbeda dengan pemotretan landscape
lainnya, berikut ini bisa dijadikan acuan awal yang bagus:
- Mode Pemotretan: Manual
- ISO: 100
- Aperture: f/11 (Depth of Field luas, tanpa menurunkan kualitas gambar)
- Shutter Speed: Sesuaikan dengan kondisi langit yang terekam dalam gambar (percepat jika tampak terlalu terang, dan perlambat jika langit terlalu gelap).
- White balance: Daylight/Sunny jika Sobat memotret menggunakan JPEG
Hal yang perlu diingat bahwa pengaturan kamera bukan sebuah parameter
yang menjamin keberhasilan foto sunset kalian, berikut ini adalah
beberapa hal yang juga perlu dipertimbangkan:
Exposure
Hal yang menarik dari Sunset adalah langit cerah bewarna merah, pink
serta oranye, dan tidak sedikit Sobat InFotografi yang tergoda untuk
menjadikan langit sebagai Focal Point atau Point of Interest, Sobat meng-ekspose langit, dan menjadikan elemen-elemen lainnya menjadi semacam siluet. Jika foto tersebut memiliki komposisi
yang bagus sih tidak masalah, tetapi jika tidak maka penikmat foto
kalian tidak memiliki hal lain selain langit untuk dilihat, jadi mereka
secara cepat kehilangan ketertarikan terhadap fofo-fofo sunset kalian.
Salah satu kelebihan sunset adalah cahaya bewarna keemasan yang
menerangi area didepan kalian dengan bayangan-bayangan yang panjang.
Memotret langit serta area tersebut bisa membuat foto-foto landscape
kalian lebih menarik. Tetapi Sobat akan menemui tantangan: Ketika
matahari rendah, langit akan bewarna cerah tetapi tidak pada area tanah
di depan kalian. Perbedaan tingkat kecerahan ini bisa menimbulkan
masalah terhadap foto kalian. Jika perbedaan terlalu jauh, maka sobat
akan kehilangan detail langit atau bayangan di tanah
Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut:
- Gunakan filter Graduated Natural Density (GND).
- Ambil beberapa gambar (satu gambar mengekspose langit, dan satu mengekspose bagian tanah), gabungkan Dua foto tersebut menggunkaan perangkat lunak editing gambar.
Kedua cara diatas memiliki kesulitan tersendiri diantaranya adalah:
timbulnya flare dari penggunaan filter atau ada gambar tidak benar-benar
identik saat pengambilan dua gambar (biasanya diakibatkan karena adanya
gerakan).
Komposisi
Saat memotret sunset tentu Sobat ingin juga menyertakan matahari di
dalam frame dong. Jika posisi matahari masih relatif tinggi, maka
eksposure yang pas cukup sulit untuk didapatkan. Sobat bisa menunggu
sampai matahari masuk ke horizon, sehingga Sobat akan lebih mudah
mendapatkan exposure.
Pilihan lainnya adalah jangan menyertakan matahari dalam frame foto
kalian. memang Sobat akan kehilangan "drama" dari matahari itu sendiri,
tetapi Sobat masih bisa mendapatkan nuansa waktu atau senja, tanpa
kesulitan untuk mendapatkan exposure yang pas.
Jangan berkemas ketika matahari telah tenggelam
Banyak sekali fotografer landscape yang bergegas pulang ketika matahari
sudah tidak tampak lagi, coba tunggu sekitar 10 menit. Cermati awan-awan
yang ada dilangit akan berganti warna dengan disertai berkas-berkas
cahaya matahari, scene ini tentu masih menawarkan foto-foto yang menarik
bukan?. Sobat akan membutuhkan tripod karena shutter speed yang Sobat dapatkan tidak secepat di awal.
Cobalah memotret Sunrise
Apa yang kami tuliskan diatas, bisa berlaku juga loh pada pemotretan sunrise, tentu bangun lebih pagi bisa menjadi tantangan tambahan ketika memotret sunrise :)Sumber: http://www.infotografi.com
Teknik Fotografi -
Kamera pada saat pengambilan foto, akan mengirimkan informasi dari
sensor gambar melalui prosesor ke memori card. Pengaturan Image Quality
merupakan kontrol terhadap bagaimana data gambar yang berasal dari
sensor diproses sebelum sampai ke memory card. Sobat bisa memilih untuk
mendapatkan gambar dengan kualitas terbaik, atau resolusi rendah agar
lebih banyak foto yang muat di memory card. Mana yang Sobat pilih?
Pilihan ada pada kalian, tetapi alangkah baiknya jika kita mengerti
pilihan-pilihan yang disediakan oleh kamera agar bisa memenuhi apa yang
menjadi kebutuhan kita.
RAW dan JPEG
Ada dua format file yang digunakan oleh kamera digital sebagai
penyimpanan: RAW dan JPEG. RAW seperti penamaannya merupakan file yang
belum terproses (mentah) dan berisi semua data orisinil yang direkam
oleh sensor kamera. RAW digunakan ketika kita membutuhkan kualitas
gambar maksimal serta keleluasaan saat post processing. File RAW
berukuran besar, dan ini berarti jumlah maksimal file di memory card
akan berkurang serta kecepatan pengambilan gambar akan semakin lama.
Memotret menggunakan file JPEG memiliki beberapa keuntungan, dan ini
sering digunakan oleh fotografer pemula. Gambar atau foto yang disimpan
dalam bentuk JPEG memiliki waktu pemrosesan yang lebih cepat
dibandingkan RAW, dan memerlukan ruang memory yang lebih kecil, tetapi
kualitas gambar lebih rendah dari RAW. JPEG merupakan kependekan dari
Joint Photographic Experts Group.
Kamera yang beredar di pasaran sekarang ini kebanyakan telah memungkinkan kita untuk memilih RAW + JPEG, satu file JPEG untuk review dan Satu file RAW yang bisa digunakan untuk post-processing.
Kualitas Gambar dan Kapasita Memory Card
Kamera yang beredar di pasaran sekarang ini kebanyakan telah memungkinkan kita untuk memilih RAW + JPEG, satu file JPEG untuk review dan Satu file RAW yang bisa digunakan untuk post-processing.
JPEG: Image Compression
Menggunakan file JPEG memerlukan pertimbangan pada kualitas dan ukuran gambar. Menggunakan JPEG memiliki konsekuensi hilangnya informasi gambar pada saat kompresi. Semakin banyak file JPEG terkompres maka semakin banyak juga kehilangan informasi, dan ini berarti kualitas gambar akan berkurang. Sobat bisa mengatur tingkat kompresi ketika memotret menggunakan JPEG. Kamera kebanyakan memiliki Tiga pilihan: kompresi minimal, medium dan maksimal. Jika Sobat memilih minimal, maka Sobat akan tetap mengurangi ukuran file tetapi sedikit kehilangan informasi gambar, kualitas terbaik dari JPEG hampir tidak bisa dibedakan dengan file RAW. Pengaturan inilah yang menjadi favorit kebanyakan fotografer.ketika Sobat mengkompresi gambar lebih jauh lagi, maka Sobat akan semakin kehilangan informasi gambar, dan tentu kualitas gambar akan semakin menurun. Dampak yang biasa terlihat adalah munculnya blok dan noise.
Masalah kualitas gambar JPEG biasanya tidak terlihat pada gambar yang dicetak kecil, tetapi jika Sobat melakukan cropping dan diperbesar atau mencetaknya ukuran lebih besar dari A4 maka akan mudah menemui masalah yang ditimbulkan oleh kompresi tersebut.
Ukuran Gambar/Foto
Seperti halnya memotret menggunakan resolusi maksimal, Sobat juga bisa
mengatur kamera agar menghasilkan foto dengan resolusi rendah. Biasanya
foto resolusi rendah dipergunakan untuk keperluan website. Pengaturan
terendah biasanya pada kisaran Dua sampai Empat megapixels.
JPEG Compression
Kompresi JPEG pada tiap merk kamera dilambangkan berbeda seperti
terlihat pada gambar diatas. Tetapi yang perlu diingat adalah: Pilih
kompresi minimal untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus, dan
kompresi maksimal ketika Sobat ingin memaksimalkan ruang pada memory
card.
Hunting Season 5 - part 2 (Consists of 12 Photos)
Posted by
AP Muldiyanto
under
personal photo collections
Hunting Season 5 - part 1 (Consists of 7 Photos)
Posted by
AP Muldiyanto
under
personal photo collections





Flora in Eastern Java, Indonesia
This photo was taken on the Tambakrejo Beach in Blitar East Java, Indonesia
2 photo above was taken at the Penataran temple, Blitar East Java, Indonesia