Belajar Fotografi - Sepertinya fitur Image Stabilisation bukan lagi menjadi hal yang asing bagi Sobat InFotografi. Yap, fitur yang diperkenalkan pertama kali tahun 1995 oleh Canon dan menuai banyak pujian serta kritik. Ada semacam keraguan terhadap teknologi ini, dimana teknologi tersebut berfungsi untuk membantu mengurangi atau mengeliminasi camera shake dari sebuah foto. Fitur ini ternyata mampu membuktikan sebagai satu inovasi yang layak menerima banyak penghargaan, dan butuh beberapa tahun untuk rival Canon mampu menawarkan fitur alternatif yang sama kepada konsumennya.
Next Generation Image Stabilization
Photo: Mark


Camera shake biasanya terjadi ketika Sobat memotret secara handheld pada kondisi rendah cahaya atau saat menggunakan focal length yang panjang. Jadi bukan hal yang aneh lagi ketika kita menjumpai lensa tele dilengkapi dengan fitur Image Stabilisation. Selama bertahun-tahun Image Stabilisation telah menyertai berbagai macam lensa, termasuk lensa wide. Fitur ini memungkinkan fotografer memotret secara handheld pada kondisi rendah cahaya tanpa khawatir resiko mendapati hasil foto blur.



Lensa dengan fitur Image Stabilisation memungkinkan Sobat memotret menggunakan shutter speed yang biasanya menyebabkan blur. Keuntungan dari Image Stabilisation biasanya dilambangkan dengan 'stop'. Jadi sistem IS dengan Tiga-Stop berarti Sobat mampu memilih shutter speed sebanyak Tiga Stop lebih lambat dibandingkan ketika menggunakan lensa Non-IS. Sebagai contoh: Jika Sobat memotret menggunakan FL 200mm dan idealnya butuh shutter speed setidaknya 1/200s agar terhindar dari shake, maka sebuah lensa dengan keunggulan Tiga-Stop memungkinkan kalian untuk menggunakan shutter speed 1/25 detik. Lensa kebanyakan sekarang ini menawarkan keunggulan Tiga sampai Empat Stop, bahkan ada beberapa lensa Pro yang menawarkan sampai ke Lima Stop.

Para produsen seperti Nikon dan Canon telah mengembangkan fitur ini pada lensa-lensa mereka, tetapi ada beberapa produsen yang memasang fitur ini bukan pada lensa, tetapi di dalam bodi kamera. Berikut ini adalah informasi tipe stabiliser berbeda yang ada di setiap brand:

Bagaimana sebenarnya cara kerja Image Stabilisation?

Sebenarnya ada Dua tipe dari Image Stabilisation yang digunakan pada kamera DSLR dan CSC: Satu tipe fitur yang berada pada lensa, dan yang lainnya ada pada bodi kamera. Kedua tipe IS tersebut menggunakan prinsip gyroscope untuk mengoreksi dampak dari getaran. pada sistem IS di lensa, terdapat elemen-elemen di dalam lensa yang dikontrol oleh sebuah mikroprosesor yang menggunakan gyroscope untuk mendeteksi gerakan vertikal dan horisontal. Dengan merubah posisi dari elemen IS ini maka gerakan bisa dikompensasi untuk menghasilkan gambar yang bebas blur. Sistem IS yang dibangun di dalam bodi kamera memiliki sensor gambar yang ditempatkan dalam sebuah platform yang bisa bergeser, dan pergeseran inilah yang digunakan untuk mengkompensasi setiap gerakan yang terjadi.

0 komentar:

My Instagram